Singkat cerita ada salah satu tempat bagus di daerah
Wonogiri, Jawa Tengah. Mungkin dulu tempat ini masih sepi, tapi entah sekarang
mungkin sudah ramai. Tepatnya di perbatasan dari Ponorogo, bersama tetangga
saya, berdua memakai motor, ingin mengexplore salah satu tempat.
Dua tahun yang lalu, dikala tetangga saya itu masih bujangan. Bujangan adalah waktu dimana kita dipaksa sebebas mungkin menjalani hidup, sebelum naik pelaminan, bertanggung jawab sepenuhnya atas anak orang yang sudah dipilih dengan lubuk hati perasaan cinta yang paling dalam, untuk dijadikan pendamping hidup dan ibu dari anak anak. Hah sudahlah, hidup itu pilihan, dan setelah menikah mungkin tujuan hidup hanyalah bahagia bersama pendamping hidup tercinta menyusun bermacam macam cerita yang lebih indah untuk dijalani berdua.
Dua tahun yang lalu, dikala tetangga saya itu masih bujangan. Bujangan adalah waktu dimana kita dipaksa sebebas mungkin menjalani hidup, sebelum naik pelaminan, bertanggung jawab sepenuhnya atas anak orang yang sudah dipilih dengan lubuk hati perasaan cinta yang paling dalam, untuk dijadikan pendamping hidup dan ibu dari anak anak. Hah sudahlah, hidup itu pilihan, dan setelah menikah mungkin tujuan hidup hanyalah bahagia bersama pendamping hidup tercinta menyusun bermacam macam cerita yang lebih indah untuk dijalani berdua.
Kenapa pilih Ponorogo, berfikir hanya ingin meihat kesenian
yang namanya Reog Ponorogo. Dulu
memang masih sedikit nekat kemana mana masih semangat makai motor. Perjalanan
dari Porong, Sidoarjo (rumah saya) menuju ke tempat itu, berangkat malam hari
setelah waktu Isya, sempat bebrapa kali istirahat di pinggir jalan, beli
minuman penguat mata melek. Sesampai di daerah Ponorogo kala subuh. Mata sudah
mulai ngantuk dan tujuan masih belum jelas akhirnya langsung buka di instagram
#exploreponorogo nama tempatnya adalah Bukit
Cumbri.
Tempat ini berada di perbatasan Ponorogo Wonogiri, digambar
Instagram terlihat sangat bagus, dan akhirnya tertarik untuk kesana, buka
googlemaps pagi pagi untuk menuju ke tempat itu, aksesnya lumayan mudah juga
dicari, melewati jalan aspal kelok kelok yang dikelilingi perbukitan, dan naik
turun melewati desa kecil terpencil disana, di pinggir kota Wonogiri perbatasan
Ponorogo. Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Berada di ketinggian 638 mdpl menjadikan Bukit Cumbri memiliki keistimewaan tersendiri. Sesampai diparkiran menitipkan motor seharga Rp5.000,- dan sekaligus harga tiket masuk Bukit Cumbri, lanjut untuk jalan nanjak menuju puncak bukit yang kurang lebih 45menit. Disambut sunrise cantik dari arah timur, dan disuguhkan dengan pemandangan indah barisan bukit bukit.
Mungkin ini adalah bukit terindah yang pernah saya temui,
sempat berfikir tempat sebagus ini kok masih sepi belum ada pengunjung, lanjut
jalan nanjak ditemani anak anak kecil pribumi yang lagi jalan jalan pagi
katanya. Padahal jalannya cukup nanjak tapi mereka bilang jalan jalan pagi
liburan sekolah hari minggu.
Menikmati indahnya barisan bebukitan, duduk dibalik bebatuan, membakar roti dan masak air untuk minun kopi, bersama adik adik yang tadi jalan jalan katanya, lucu sekali mereka tawa mereka masih ikhlas tanpa beban. Entah sekarang tempat ini seperti apa, mungkin sudah ramai, saran kesini sih pagi hari, selain pemandangan indah sunrise hangat disini juga sangat bagus. Dan untuk yang suka fotografi disini juga cocok untuk mengembangkan kreatifitas fotografi, tempatnya sangat bagus banyak spot spot indah. Untuk yang ingin bermalam dan camping disini juga bisa, tapi tetaplah jaga kebersihan, sungguh sayang kalau tempat sebagus ini dikotori jejak jejak manusia yang kurang bertanggung jawab. Sekian dan terimakasih, oh ya mungkin ada yang mau ngajak kesini ya monggo saya bisa menemani selagi ada waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar